Vakum menulis dalam waktu yang
lama memang bikin kemampuan menulis tumpul. Terakhir aku menulis tulisan yang agak
panjang adalah 2 tahun yang lalu, yaitu skripsi, hihi. Sekarang harus kucoba
menulis lagi, dan kali ini akan kucoba menulis tentang sepeda, jeng jeng
Sejak aku tinggal di Depok
sebulan yang lalu, aku cukup terbantu dengan adanya Abang ojek online karena
belum pernah dapet driver cewek yang bisa ngantar kemana-mana, asal ada uang
dan kuota internet buat manggil abang ojek. Tapi semurah-murahnya tarif ojek,
rasanya agak eman aja kalau selalu pakai ojek yang berbayar, kalau ada yang
gratis gapapa sih, hehe. Jadi aku harus berpikir bagaimana caranya bepergian
dengan hemat.
Sebuah ide muncul setelah melihat
lipatan perut (jujur) dan berat badan yang sudah mencapai 70kg terakhir
nimbang sebulan yang lalu, mungkin salah timbangannya aku terpikir untuk
membeli sepeda sebagai alat transportasi. Sepeda menurutku ada beberapa kelebihan
dibanding alat transportasi lain, selain lebih hemat, bisa menjadi sarana
olahraga dan mengurangi jumlah lipatan perut siapa tahu bisa jadi six pack.
Jenis sepeda memang
bermacam-macam tergantung penggunaan dan medan yang dilalui. Pilihanku jatuh
kepada sepeda lipat yang menawarkan jangkauan yang lebih jauh, karena sepeda
bisa dilipat dan dibawa masuk moda transportasi lain. Hasil pencarian melalui
internet menunjukkan ada beberapa toko sepeda di Depok yang kebanyakan berada
di jalan Margonda.
Pencarian toko sepeda berakhir di
toko sepeda Happy MTB yang terletak di selatan jalan masuk kawasan Pesona
Kahyangan. Ada banyak jenis sepeda lipat yang ditawarkan mulai dari yang harga
ratusan ribu dengan rangka sepeda berbahan baja dan harga jutaan dengan bahan
campuran (alloy) alumunium. Maksud hati ingin meminang sepeda lipat jenis MTB
yang berbahan alloy, namun apa daya isi dompet berbicara, haha.
Pilihan sepeda lipat merek LAUX
Torino terjadi karena harga yang ditawarkan oleh penjual menurutku realistis,
dengan anggaran kurang dari 1,5 juta aku sudah bisa mendapatkan sepeda lipat
dengan rangka alloy. Harga sepeda setelah diskon adalah 1,35 juta dan ditambah
asesoris bel, tempat dan botol minum akhirnya aku bisa bawa pulang dengan harga
1,4 juta. Oh iya, kali ini aku tidak bayar dengan uang tunai, tapi dengan kartu
debit, jadi lumayan terbantu ga perlu jauh-jauh pergi ke ATM.
sepeda lipat Laux Torino (sumber: tokosarana.com)
Percobaan menggunakan sepeda ini
kulakukan keesokan harinya dengan bersepeda satu jam mengelilingi komplek, yang
menurut mas gugel hampir mencapai 6km. Awalnya sepeda berjalan normal tapi
setelah melewati tanjakan yang jumlahnya memang lumayan banyak di Depok, sepeda
mulai berbunyi gemeletuk. Dugaanku suara berasal dari gear belakang karena
hanya muncul ketika roda berputar meskipun pedal tidak dikayuh. Memang permasalahan
tidak mengganggu jalannya sepeda, hanya terasa risih bila mendengar bunyi yang
agak aneh.
track yang katanya mas gugel hampir 6km
Sepeda kemudian kubawa ke toko
Happy MTB kembali, karena selain menjual sepeda, toko sepeda biasanya juga
memperbaiki sepeda, karena mencari bengkel sepeda di jaman sekarang agak susah
Iseh enak jamanku tho? Kata mbah Harto. Oleh teknisi, gear belakang diganti
dan dilakukan pengencangan di beberapa mur, dan taraaaaaa, sepeda sudah tidak
bunyi lagi. Jempol deh buat teknisinya.
Betewe uda dulu ya, nulisnya
lanjut di lain hari lagi, ditunggu aja ya para pembaca setiaku, hehe.
nggih saya tunggu mas tulisan yang lain =p
BalasHapusnggih saya tunggu mas tulisan yang lain =p
BalasHapusmakasih lho, jadi terharu, haha
Hapusbersyukur memiliki laux Torino ini, selain bentuknya kekar tapi smooth untuk digowes..mantabs
BalasHapus