Hutan Gadjah Mada atau yang lebih dikenal dengan Wanagama adalah hutan konservasi yang terletak di Kabupaten Gunung
Kidul dan dikelola oleh Universitas Gadjah Mada. Hampir seluruh mahasiswa yang
kuliah di Jogja tahu dan tidak sedikit yang pernah berkegiatan di hutan
tersebut karena memang pas untuk kegiatan-kegiatan alam semisal ospek, outbond,
dan lain sebagainya.
Aku sudah beberapa kali pergi ke Wanagama, khususnya di petak 5
yang sejak tahun 2010 lumayan sering kukunjungi. Kunjunganku yang seringkali
singkat, tidak pernah lebih dari 3 hari disana, jarang membuat kesan yang sulit
dilupakan, kecuali kunjunganku pada Sabtu malam 13 April 2013 untuk keperluan
survei pelantikan anggota baru Unit Kesehatan Mahasiswa (UKESMA) UGM.
Kami sampai di Wanagama setelah maghrib dan langsung menuju
musholla karena teman-teman kloter 1 yang sudah survei siang sudah menunggu di
sana. Setelah kloter 1 pulang dan meninggalkan kami, kami melakukan persiapan
dan briefing untuk survei malam. Pada saat pembagian tugas, aku kebagian tugas
membantu sie konsumsi dan tinggal di musholla bersama Eny dan Ratih. Malam
berjalan seperti biasa saat rombongan survei malam berangkat pada jam 20.00 dan
kami mengobrol diselingi menyanyikan lagu-lagu yang keluar dari ponselku. Jam
22.00 adalah waktu yang seharusnya kami mulai memasak dan mempersiapkan
konsumsi untuk teman-teman yang sedang survei. Dua buah kompor yang kami bawa
ternyata tidak semuanya bisa digunakan. Kompor yang ukuran besar yang dibawa
Ratih tidak bisa mengeluarkan gas, sehingga mustahil bisa digunakan dan kami
pun mencoba menggunakan kompor yang kecil. Kompor kecil dapat digunakan tanpa
ada halangan kecuali di saat kompor tersebut tiba-tiba mati dan kami kesusahan
untuk menyalakannya padahal sudah tercium bau gas yang menandakan tidak adanya
sumbatan. Korek api yang kami gunakan, entah mengapa selalu hilang dan ketemu
di bawah kompor besar.
Setelah selesai memasak, kami melanjutkan aktivitas dengan
berbincang dan menyanyi seperti sebelumnya. Keanehan mulai muncul di sekitar
kami, seperti suara bangku yang diseret, orang-orang yang tertawa dan kelebatan
bayangan hitam dan putih yang muncul dimana-mana. Semua keanehan tersebut kami
rasakan bersama, tetapi kami memilih untuk diam karena tidak ingin rasa takut
semakin muncul. Kami berbaring berhadapan dengan posisi Ratih di tengah dengan
harapan kami dapat terlelap dan melewatkan kejadian yang selanjutnya. Tetapi
keanehan di sekitar kami semakin menjadi, suara pintu yang dibuka secara
perlahan-lahan dan suara langkah kaki yang membuatku kaget dan terbangun karena
kukira kelompok yang survei malam telah tiba. Hingga akhirnya pada jam 00.45 aku
bisa bernafas lega setelah melihat cahaya senter dan sekumpulan bentuk orang
yang menandakan teman-teman kami telah datang meskipun pada awalnya aku mengira
itu tidak nyata.
Selanjutnya kami semua berkumpul untuk melaksanakan evaluasi di
musholla sambil makan dan minum teh hangat yang sudah dipersiapkan. Kami yang
berjumlah 17 orang, hanya mengurangi intensitas gangguan yang sebelumnya
muncul. Suara bangku yang jatuh dan kelebatan bayangan tetap ada meskipun hanya
beberapa dari kami yang menyadari hal itu.
Jam menunjukkan jam 03.30 dan kami memutuskan untuk beranjak
pulang. Kami tidak bisa pulang bersama-sama karena salah satu sepeda motor yang
bannya bocor. Aku bertugas memimpin kelompok pertama untuk pulang terlebih
dahulu dan aku merasa diikuti oleh segerombolan mahluk yang tak kasat mata yang
membuatku mempercepat laju sepeda motor yang kunaiki. Ketika kami hampir keluar
dari Wagama, tiba-tiba kulihat sesosok yang menyeberangi jalan dan aku hanya
bisa mengurangi kecepatan karena takut menabrak sosok tersebut yang tiba-tiba
lenyap tak berbekas.
Malam ini aku mendapatkan pesan yang
memberitahukan hari sabtu besok ada kegiatan Gladi Kotor untuk persiapan
pelantikan anggota baru UKESMA. Semoga kami kuat, Amiiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar